10 Faktor yang tidak Mempengaruhi ranking situs Google, Simak Ulasannya Disini! 

Faktor yang tidak mempengaruhi Ranking situs Google mungkin tidak akan disangka – sangka banyak orang, pasalnya sebagian dari orang yang bekerja di perusahaan SEO mungkin telan menjalankan 10 Faktor ini sebagai bagian dari strateginya. 

Perlu diketahui mungkin faktor – faktor ini berpengaruh pada sinyal yang menopang faktor utama dalam membuat sebuah situs bisa masuk dalam kategori pemeringkatan. 

Kita dapat menarik contoh dari backlink, yang merupakan komponen penting untuk meningkatkan visibilitas dan trafik website dalam mencapai pemeringkatan, bahkan bersama dengan Kualitas Konten dan User Experience mereka disebut Trio Pilar dalam Pemeringkatan SEO. 

Seiring berjalannya waktu, muncul mitos bahwa tautan dari situs edu dan gov memiliki bobot yang lebih besar, karena dianggap lebih dekat dengan situs-situs terpercaya. Untuk mendapatkan backlink berkualitas, Anda bisa mencari link dofollow backlink yang dapat meningkatkan otoritas situs Anda.

10 Faktor yang Tidak Mempengaruhi Ranking Situs Google 

Google semakin terbuka tentang faktor-faktor pemeringkatan yang penting, tetapi algoritmanya terus berubah. Mereka terus berupaya mengoptimalkan sistem agar tetap unggul dari situs-situs yang mencoba menipu. Karena itu, pentingnya berbagai faktor pemeringkatan belum sepenuhnya jelas.

Akibatnya, banyak spekulasi muncul, yang sering kali menghasilkan saran-saran yang saling bertentangan, membuat sulit untuk menentukan mana yang benar. Banyak ide disebarkan tanpa penelitian yang memadai, sehingga menciptakan mitos-mitos yang tidak akurat di internet.

Saran-saran yang keliru ini biasanya berasal dari kesalahpahaman atau asumsi yang salah tentang cara kerja algoritma Google. Meskipun orang-orang yang memberikan saran tersebut biasanya berniat baik, berbagai faktor bisa membuat mereka keliru.

1. Menggunakan Google Analytics

Ada mitos yang beredar bahwa menggunakan Google Analytics dapat membantu situs Anda naik peringkat atau bahwa metrik dari akun Google Analytics bisa mempengaruhi peringkat pencarian. 

Namun, ini tidak benar. Meskipun penting untuk menggunakan alat analitik di situs Anda, Anda bisa memilih alternatif seperti Piwik atau Adobe Analytics. Google telah menyatakan bahwa mereka tidak menggunakan data dari Google Analytics untuk menentukan peringkat, karena mereka memiliki banyak sumber data lain.

2. Lamanya Usia Domain

Sebuah paten lama dari Google menunjukkan bahwa mendaftarkan domain Anda untuk waktu yang lebih lama bisa membantu membedakan situs yang sah dari yang spam. Logikanya, situs spam biasanya tidak didaftarkan lebih dari setahun. Meskipun umur domain bisa menjadi faktor pemeringkatan, pengaruhnya sangat kecil. 

Dilansir dari outreachmonks.com Menurut Faktor Pemeringkatan Moz tahun 2015, ada korelasi yang sangat rendah (0,04) antara durasi kedaluwarsa dan peringkat, yang tidak dianggap signifikan. Google juga tidak ingin pemilik situs khawatir tentang hal ini. Namun, jika Anda berencana untuk mempertahankan domain Anda, ada baiknya untuk memperpanjang pendaftaran agar tidak kadaluarsa secara tidak sengaja.

3. Long Tail Keyword Lebih Mudah Di Peringkat 

Long tail keyword sering disarankan untuk menarik lalu lintas organik ke situs Anda. Meskipun ini adalah saran yang baik, penting untuk melakukan penelitian kata kunci yang mendalam sebelum memilih mana yang akan ditargetkan.

Long tail keyword biasanya memiliki volume pencarian bulanan yang rendah dan berada di bagian “ekor” grafik pencarian. Ini karena kata kunci ini lebih spesifik dibandingkan dengan kata kunci umum.

Namun, rendahnya volume pencarian tidak selalu berarti kata kunci tersebut lebih mudah untuk diperingkat. Banyak long tail keyword bersaing dengan konten yang sudah terkenal, yang membuatnya sulit untuk mendapatkan peringkat. Jenis ini disebut “long tail keyword pendukung” karena merupakan variasi dari frasa yang lebih umum dengan maksud yang sama.

Google sangat baik dalam memahami maksud di balik pencarian, sehingga mereka berusaha memberikan hasil terbaik yang sesuai dengan niat pencari, bukan hanya konten yang menargetkan frasa tertentu.

Misalnya, long tail keyword “merek apa air fryer terbaik” mungkin hanya memiliki 140 pencarian per bulan, tetapi memiliki tingkat kesulitan pemeringkatan (KD%) yang tinggi, yaitu 86, yang membuatnya sulit untuk peringkat. Ini hampir setara dengan “air fryer terbaik,” yang memiliki lebih dari 90 ribu pencarian bulanan.

Banyak long tail keyword yang lebih spesifik mungkin lebih mudah untuk diperingkat, tetapi jangan berasumsi bahwa semua long tail keyword akan lebih mudah. Selalu periksa tingkat kesulitan pemeringkatan ketika memilih long tail keyword. 

Meskipun seringkali lebih spesifik dan menunjukkan niat pembelian yang lebih tinggi, kata kunci tersebut juga bisa menjadi variasi dari kueri yang lebih umum. Jangan sembarangan menargetkan long tail keyword dan berharap akan mudah diperingkat.

4. Google AdSense

Banyak orang yang baru belajar SEO percaya bahwa menggunakan Google AdSense bisa meningkatkan peringkat situs mereka. Namun, ini tidak benar sama sekali. Bahkan, terlalu banyak iklan baik dari AdSense atau jenis lainnya justru bisa merugikan peringkat Anda. 

Penelitian menunjukkan adanya korelasi negatif antara jumlah iklan dan peringkat. Google sendiri pernah merilis algoritma Top Heavy pada tahun 2012 yang menurunkan peringkat situs dengan terlalu banyak iklan di bagian atas, diikuti oleh pembaruan Intrusive Interstitial pada tahun 2016.

5. Kepadatan Kata Kunci (Keyword Density) 

Meskipun penting untuk menggunakan kata kunci yang relevan dalam konten Anda agar dapat diperingkat, fokus berlebihan pada kepadatan kata kunci yaitu persentase minimum penggunaan kata kunci biasanya tidak efektif. Penggunaan kata kunci memang penting, tetapi ada cara yang lebih baik untuk mengoptimalkannya. Studi terbaru menunjukkan bahwa kepadatan kata kunci hampir tidak berpengaruh sama sekali.

Cara yang lebih baik untuk mengoptimalkan konten Anda adalah:

  • Gunakan kata kunci dan variasinya di tempat penting seperti judul, URL, header, teks, dan gambar.
  • Gunakan sinonim dan variasi kata yang serupa.
  • Sertakan pertanyaan dan frasa pencarian terkait dalam konten Anda.
  • Bahas topik secara menyeluruh untuk menciptakan konten yang relevan dan alami.

6. Beberapa Tag H1

Banyak orang dalam dunia SEO sangat memperhatikan struktur heading yang tepat, terutama dengan penggunaan tag H1. Aturan umumnya adalah hanya boleh ada satu tag H1 per halaman, dan ini sering dianggap sebagai hal yang tidak boleh dilanggar. Namun, sebenarnya hal ini tidak terlalu krusial. 

Yang lebih penting adalah memiliki teks yang jelas dan mencolok di awal halaman yang berfungsi sebagai judul. Penelitian dari Moz menunjukkan bahwa pendekatan ini masih relevan hingga sekarang.

7. IP Khusus

Ada juga mitos lama tentang pentingnya memiliki IP unik untuk situs Anda, yang mungkin disebarkan oleh perusahaan hosting untuk menarik lebih banyak pelanggan. Meskipun ada masalah ketika Google menemukan banyak situs spam di satu server, kekhawatiran bahwa situs Anda akan terpengaruh oleh situs lain di IP yang sama biasanya tidak beralasan. 

Jika Anda memang khawatir tentang hal ini, solusinya adalah memilih penyedia hosting yang lebih terpercaya. Meskipun di masa lalu memiliki IP unik bisa memberikan keuntungan dalam beberapa kasus, kini banyak penyedia hosting bahkan tidak lagi menawarkan opsi ini.

8. Backlink .Edu dan .Gov yang Ajaib

Mari kita jelaskan: tautan dari domain .edu dan .gov bisa sangat bermanfaat terutama jika tautan tersebut relevan dan berasal dari sumber yang memiliki otoritas tinggi. Selama bertahun-tahun, banyak praktisi SEO menganggap backlink ini sebagai “Cawan Suci” untuk meningkatkan peringkat.

Mitos yang berkembang adalah bahwa tautan .edu dan .gov secara otomatis memiliki bobot yang lebih besar, atau karena kedekatannya dengan situs yang terpercaya, mereka dianggap lebih otoritatif. Namun, tidak ada bukti yang mendukung klaim ini.

Tautan .edu dan .gov memang memiliki nilai, dan Anda bisa membangun strategi backlink yang efektif dengan menggunakannya. Namun, Google sering menyatakan bahwa tidak ada keistimewaan khusus dari tautan ini.

Data juga menunjukkan hal yang sama. Studi yang menggunakan data dari Moz dan Ahrefs menunjukkan bahwa meskipun jumlah total backlink .edu dan .gov berkorelasi dengan peringkat yang lebih tinggi, kekuatannya lebih lemah dibandingkan dengan jumlah total semua backlink.

Selain itu, tautan .edu dan .gov juga bisa berisiko. Banyak webmaster melaporkan menerima peringatan “Tautan Tidak Wajar” dari Google akibat penyalahgunaan praktik pembuatan tautan beasiswa.

Singkatnya, tautan .edu dan .gov bisa membantu meningkatkan peringkat Anda, tetapi tidak ada yang istimewa dari keduanya. Jika Anda ingin memperkuat strategi backlink Anda, pertimbangkan backlink dari situs high DA untuk hasil yang lebih optimal. Karena semakin Tinggi Domain Authority nya maka semakin besar juga website anda masuk peringkat. 

9. Konten Panjang vs. Konten Pendek dalam Peringkat

Faktor yang tidak mempengaruhi ranking situs Google yang terakhir adalah Konten Panjang Vs Konten Pendek Google tidak menjadikan jumlah kata sebagai faktor utama dalam menentukan peringkat. Jadi, tidak ada hubungan langsung antara panjang konten di suatu halaman dengan seberapa tinggi halaman tersebut muncul di hasil pencarian.

Yang lebih penting adalah kualitas konten dan seberapa baik konten tersebut memenuhi kebutuhan pengguna. John Mueller dari Google menekankan, “Jumlah kata tidak mencerminkan kualitas. Ada halaman dengan banyak kata yang tidak berguna, dan ada halaman dengan sedikit kata yang sangat relevan.” Anda sebagai penulis tahu konten Anda dan harus memutuskan seberapa detail yang dibutuhkan.

Oleh karena itu, jangan terjebak pada saran seperti, “Konten harus memiliki setidaknya 1.500 kata agar bisa peringkat di Google.” Fokuslah pada menciptakan konten yang bermanfaat dan berkualitas tinggi.

Beberapa topik memang memerlukan lebih banyak kata untuk menjelaskan detail penting, sementara yang lain mungkin hanya butuh jawaban singkat. Ini bisa menjadi pedoman untuk membantu penulis, tetapi jumlah kata yang banyak tidak menjamin peringkat yang lebih baik di hasil pencarian.

Kesimpulan

Dalam dunia SEO, banyak faktor yang tidak mempengaruhi ranking situs Google yang sering disalahpahami dan tidak benar-benar berdampak pada peringkat situs. Beberapa di antaranya termasuk penggunaan Google Analytics, lama usia domain, dan anggapan bahwa long tail keyword selalu lebih mudah untuk diperingkat.

Selain itu, penggunaan Google AdSense dan kepadatan kata kunci juga tidak memberikan dampak signifikan pada peringkat. Mitos tentang pentingnya tag H1, IP khusus, dan backlink dari domain .edu serta .gov juga sering muncul, padahal mereka tidak memiliki keistimewaan khusus dalam algoritma Google. 

Terakhir, meskipun konten panjang sering dianggap lebih baik, kualitas konten dan relevansinya terhadap kebutuhan pengguna adalah yang paling utama. Dengan memahami faktor-faktor ini, kita bisa lebih fokus pada strategi SEO yang benar-benar efektif dan relevan.

Baca Juga: Apa Itu SEO Friendly: Pengertian, dan 6 Cara Membuat Artikel SEO Friendly!